Peran
komunikasi dalam organisai
Komunikasi
merupakan penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan
(receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek, sedangkan Organisasi adalah sekelompok
orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Komunikasi dalam organisasi adalah suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.
Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerjaatau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara dua orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi.
Komunikasi dalam organisasi adalah suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadinya salah penyampaian informasi antar anggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu.
Sebuah interaksi yang bertujuan untuk menyatukan dan mensikronkan seluruh aspek untuk kepentingan bersama sangat dibutuhkan dalam sebuah tujuan berorganisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya sebuah interaksi yang baik niscaya sebuah organisasi tidak akan mencapai tujuannya. Interaksi disini adalah mutlak meliputi seluruh anggota organisasi yang dapat berupa penyampaian-penyampaian informasi, instruksi tugas kerjaatau mungkin pembagian tugas kerja. Interaksi sebenarnya adalah proses hubungan komunikasi antara dua orang atau lebih dimana orang yang satu bertindak sebagai pemberi informasi dan orang yang lain berperan sebagai penerima informasi. Intinya, korelasinya harus melibatkan dan terfokus kepada orang-orang itu sendiri dalam suatu organisasi.
1.
Arti penting komunikasi
Pengertian
Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan
(receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan respon. Komunikasiadalah
salah satu fungsi dasar dari manajemen dalam organisasi. Sedangkan Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi,
Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk
anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah
apa yang terjadi di dalamnya.Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting
supaya tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian informasi antar anggota suatu
organisasi agar tercapainya tujuan tertentu.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi, manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam berorganisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosisal, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), pelaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisis organisasi (organization analysis). Komunikasi sangat penting, karena ini merupakan dasar instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi.
Manusia adalah makhluk sosial, dimana kegiatannya tidak lepas dari berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Tanpa adanya komunikasi, manusia akan sulit untuk hidup karena manusia juga makhluk yang tidak bisa hidup sendiri, tetapi membutuhkan bantuan orang lain.Maka dari itu, kita perlu mengetahui pengertian dan manfaat adanya komunikasi di dalam berorganisasi.
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Dalam ilmu-ilmu sosisal, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), pelaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisis organisasi (organization analysis). Komunikasi sangat penting, karena ini merupakan dasar instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi.
2. Jenis-jenis dan peroses komunikasi
v Jenis-jenis komunikasi
Komunikasi lisan
komunikasi lisan secara langsung adalah
komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka
secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau
lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
komunikasi lisan yang tidak langsung
adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon,
handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara
dengan lawan bicara.
Komunikasi tulisan
komunikasi tulisan adalah komunikasi
yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara
langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti
oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik
(e-mail), dan lain sebagainya.
komunikasi tulisan juga dapat melalui
naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi
naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan
foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata.
Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana
komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan
suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah
sebagai berikut :
·
Penginterprestasian, hal yang
diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
·
Penyandian, pada tahap ini masih ada
dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh
akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding,
akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan
abstrak menjadi konkret.
·
Pengiriman, proses ini terjadi ketika
komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan
peralatan jasmaniah yang disebut transmitter,
alat pengirim pesan.
·
Perjalanan, pada tahapan ini terjadi
antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.
·
Penerimaan, pada tahapan ini ditandai
dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
·
Penyandian Balik, pada tahap ini
terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan
yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
·
Penginterpretasian, pada ahap ini
terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan.
3. Contoh kasus konflik
komunikasi dan solusinya
Setiap
manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan
perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor
penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak
selalu sejalan dengan kelompoknya. Perbedaan latar
belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Sebagai
contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh
masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari
kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani
menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk
membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan
kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan.
Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga
harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara
satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial
di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Solusinya adalah perlu
adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan
saling memperhatikan satu sama lainnya, tinjau kembali dan sesuaikan dengan
hasil eksplorasi diri sendiri, atur dan rencanakan pertemuan antara
individu-individu yang terlibat konflik, memantau sudut pandang dari semua
individu yang terlibat
Kerjasama
tim dalam kelompok
Kerjasama
tim (Team Work) adalah sarana yang ampuh bagi kegiatan apapun, keberhasilan membina sebuah tim kerja dalam
perusahaan merupakan titik kritis yang akan menentukan keberhasilan perusahaan
suatu perusahaan tersebut. Secara umum teamwork dapat didefinisikan sebagai
kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kumpulan
individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas,
serta saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu
sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan dalam satu proyek,
belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut
dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya
interaksi antara anggota kelompok tersebut.
Kerja
kelompok adalah pekerjaan yang senantiasa harus menyeimbangkan antara energi individu
dan energi kelompok. Bila ke dua energi ini dapat selalu dirawat dalam
keharmonisan hubungan kerja yang berstandar tinggi, maka setiap individu
anggota kelompok akan dengan ikhlas menghubungkan pikiran dan perilaku
berkualitas untuk kebaikan kelompok. Ketika pikiran dan perasaan bersatupadu
dalam kerja sama tim yang penuh empati dan kontribusi, maka pikiran dan
perasaan individu akan menghindari terjadinya konflik di dalam kelompok.
1. arti
dan karakteristik kelompok
Pengambilan
keputusan dapat diartikan suatu hasil keluaran dari proses mental setelah
melalui berbagai pilihan alternative untuk mencapai tujuan tersebut.
Keluarannya bisa berupa tindakan atau opini terhadap pilihan. Berikut ini
definisi pengambilan keputusan menurut para ahli :
·
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih
alternatif yang ada.·
·
Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
cepat.·
·
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah
proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan
masalah.
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan
secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·
kejelasan masalah
·
orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin
dicapai
·
pengetahuan alternatif :
seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
·
preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai
criteria
·
hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas
hasil ekonomis yang maksimal
2. Tahap Pembentukan Kelompok
Perkembangan
sebuah kelompok selalu berbeda satu dengan yang lainnya. Namun demikian,
terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk membentuk sebuah kelompok.
Berikut ini adalah beberapa tahapan dalam pembentukan kelompok :
·
Forming
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok. Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).
·
Informing
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan pengenalan dan agenda yang jelas.
·
Storming
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok. Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.
·
Norming
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual, dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta. Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada kelompok.
·
Mourning
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ‘ritual’ perpisahan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok. Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti. Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ‘ritual’ perpisahan, baik secara individu maupun secara kelompok.
·
Transforming
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator, diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok. Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.
3.
Contoh Kerja sama Organisasi
Ø Kerjasama
Kelompok Produsen
Contoh-contoh kerja sama kelompok produsen antara lain
seperti adanya kelompok negara penghasil karet, negara penghasil kopi, negara
penghasil teh, negara penghasil minyak, dan lain-lain. Bentuk-bentuknya antara
lain sebagai berikut.
a. Para produsen mengatur agen penjual tunggal yang membeli semua produk mereka dengan harga dan pemasaran produk yang terkoordinasi dan disepakati.
b. Para produsen melakukan perjanjian menentukan harga jual yang sama. Akibatnya, persaingan produk mereka bukan dalam harga, melainkan lebih dalam hal diferensiasi produk (misalnya, kemasan dan rasa yang beranekaragam).
c. Para produsen sepakat membatasi jumlah produksi termasuk sistem pemakaian kuota.
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) merupakan contoh kerjasama produsen di bidang ekspor minyak.
a. Para produsen mengatur agen penjual tunggal yang membeli semua produk mereka dengan harga dan pemasaran produk yang terkoordinasi dan disepakati.
b. Para produsen melakukan perjanjian menentukan harga jual yang sama. Akibatnya, persaingan produk mereka bukan dalam harga, melainkan lebih dalam hal diferensiasi produk (misalnya, kemasan dan rasa yang beranekaragam).
c. Para produsen sepakat membatasi jumlah produksi termasuk sistem pemakaian kuota.
OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) merupakan contoh kerjasama produsen di bidang ekspor minyak.
Ø Kerjasama
Ekonomi Regional
a. AFTA: Asean Free Trade Area
AFTA merupakan wujud kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan, di mana tidak ada lagi hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
a. AFTA: Asean Free Trade Area
AFTA merupakan wujud kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan, di mana tidak ada lagi hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan nontarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
Tujuan AFTA:
Meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN.
· Menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis produksi dunia.
· Menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.
· Menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.
Meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN.
· Menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis produksi dunia.
· Menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antaranggota ASEAN.
· Menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.
4. Kelebihan dan kelemahan tim
dalam kelompok
Kelebihan:
a. Meningkatkan informasi dan pengetahuan
a. Meningkatkan informasi dan pengetahuan
Dengan
bekerja secara bersama. Maka sumberdaya masing-masing individu akan tertampung
dalam tim ini, sehingga bisa memperkuat tim baik dalam informasi maupun
pengetahuan.
b. Meningkatkan ragam pandangan
b. Meningkatkan ragam pandangan
Anggota
tim dengan latar belakang yang berbeda akan memberikan pandangan yang beragam
terhadap suatu pengambilan keputusan. Hal ini akan memperkuat legalitas dan
kualitas pengambilan keputussan.
c. Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi
c. Meningkatkan penerimaan atas suatu solusi
Solusi
yang diputuskan bersama akan diterima secara lebih baik dari pada jika
diputuskan oleh seorang individu, misalnya direktur utama perusahaan.
d. Meningkatkan tingkat kinerja
d. Meningkatkan tingkat kinerja
Dengan
berbagai keterampilan anggota tim yang dimilikinya maka kinerja tim diharapkan
bisa lebih baik dari pada kinerja individual.
2. Kekurangan:
a. Tim kerja memungkinkan terjadinya groupthink
2. Kekurangan:
a. Tim kerja memungkinkan terjadinya groupthink
Groupthink
merupakan fenomena untuk mengikuti consensus dari mayoritas anggota tim
mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar.
b. Memungkinkan terjadinya free rider
b. Memungkinkan terjadinya free rider
Mereka
yang tidak memberikan kontribusi secara nyata, namun karena bergabung dengan
tim maka dia mendapat imbalan atau balas jasa yang sama baiknya.
c. Memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut
c. Memungkinkan pengambilan keputusan berlarut-larut
Hal
ini memungkinkan jika tidak dicapai consensus antara anggota tim. Dengan
begitu, tanpa adanya kerjasama yang baik, tim kerja bisa saja tidak
menghasilkan apa-apa dan memungkinkan terjadinya sinergi yang negative.
d. Adanya agenda-agenda tersembunyi
d. Adanya agenda-agenda tersembunyi
Dalam tim bisa saja
ada anggaota tim mempunyai tujuan-tujuan khusus yang belum tentu sejalan dengan
anggota tim secara keseluruhan. Adanya agenda tersembunyi dari anggota tim ini
tentu saja akan mengganggu kinerja secara keseluruhan.